Rabu, 19 April 2017

Latihan lari Jarak menengah

Bentuk latihan untuk lari jarak menengah

Daya Tahan : Lari 2000 meter,3000 meter,farlex intensitas 60-70 %

Kecepatan   : Lari 100,200,400 meter intensitas 70%

Tehnik        : Pada saat Tes diharapkan dapat mengatur nafas dan mengatur kecepatan

Selasa, 11 April 2017

Sosiologi Dalam Cabang Olahraga Sepeda

SOSIOLOGI OLAHRAGA DALAM CABANG OLAHRAGA SEPEDA









Disusun Oleh:

EFRAN SAPUTRA             NIM. 06042681620018




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
2016




ABSTRAK

Dalam kegiatan untuk meningkatkan  kebugaran sepeda merupakan salah satu alat olahraga yang digunakan untuk transportasi darat untuk jarak dekat dan juga berfungsi untuk berolahraga selain itu sepeda merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan,Sekarang ini sepeda tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasisaja, melainkan sepeda juga bisa menjadi simbol identitas sebuah kelompok social seiring berkembangnya kelompok penggemar hobi bersepeda.salah satu yang menjadi penyebab maraknya olahraga bersepeda karena telah banyak even even yang dilihat oleh masyarakat seperti pada saat SEAGAMES,ASEAN GAMES dan OLIMPIADE,dari data data yang telah diperoleh dengan maraknya olahraga bersepeda ditinjau dari aspek ilmu sosiologi,masyarakat yang menonton perlombaan sepeda akan ikut tertarik mengunakan sepeda dalam berbagai bidang terutama bidang kesehatan selain itu masyarakat juga berfikir bersepeda akan menunjang dari segi keamanan,kemakmuran dan juga kesehatan.
Kata Kunci     : Olahraga sepeda dan cara pandang masyakat dalam aspek ilmu sosiologi olahraga.

















BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah
Sepeda merupakan salah satu alat transportasi darat untuk jarak dekat.Sekarang ini sepeda merupakan alat untuk bersenang-senang, melakukan petualangan, dan menjaga kesehatan (Ismunandar, 1996: 1). Sepeda sebagai sarana untuk bersepeda memiliki banyak jenisnya, antara lain: sepeda gunung, sepeda lipat, sepeda jalan raya, sepeda BMX, dan lain-lain. Jenissepeda yang berbagai macam tersebut membuat tiap-tiap jenis sepeda memiliki ciri khas untuk membedakan dengan jenis sepeda yang lain.Meskipun demikian, tidak mengubah fungsi sepeda yaitu sebagai sarana transportasi bagi manusia untuk menghubungkan perpindahannya dari satu daerah ke daerah lain.selain itu sepeda telah menjadi suatu jenis olahraga prestasi yang dipertandingan dalam berbagai macam even baik nasional maupun internasional.
Sekarang ini sepeda tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasisaja, melainkan sepeda juga bisa menjadi simbol identitas sebuah kelompok social seiring berkembangnya kelompok penggemar hobi bersepeda.salah satu yang menjadi penyebab maraknya olahraga bersepeda karena telah banyak even even yang dilihat oleh masyarakat seperti pada saat SEAGAMES,ASEAN GAMES dan OLIMPIADE Selain itu maraknya kegiatan fun bike yang di adakan di Palembang seperti yang baru baru ini di adakan di Citra Grand City sehingga timbul rasa ingin melakukan kegiatan berolahraga Identitas social adalah definisi seseorang tentang siapa dirinya, termasuk di dalamnya atribut pribadi dan atribut yang dibaginya bersama dengan orang lain (Baron dan Byrne, 2003: 163). Masyarakat tidak bisa secara langsung memahami identitas sebuah kelompok. Perlu adanya konstruksi identitas dari sebuah kelompok agar masyarakat mampu memahami identitas sebuah kelompok tersebut. Identitas sebuah kelompok sendiri tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan tedapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas. Faktor-faktor tersebut antara lain: kreativitas, ideologi kelompok,status sosial, media massa, kesenangan (Lisnia, 2011: 21-22).

B. Identifikasi Masalah
1.      Sepeda merupakan salah satu alat olahraga yang termasuk murah karena tidak membutuhkan tempat khusus tetapi masi jarang dilakukan
2.      Kaitan olahraga bersepeda dengan ilmu sosiologi olahraga
C. Rumusan Masalah
1.      Apakah olahraga sepeda merupakan olahrga yang berkaitan dengan ilmu sosiologi olahraga?

D. Tujuan Penelitian
1.  Mencari hubungan Antara olahraga bersepeda dengan Ilmu Sosiologi Olahraga




















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Definisi Sosiologi
Sosiologi berasal dari Bahasa latin yaitu socius yang berarti kawan,sedangkan logos berarti ilmu pengetahuan.Ungkapan ini dipublikasikan pertama kali dalam buku yang berjudul “Cours De Phiosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857).Namun umumnya definisi sosiologi dikenanl sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat.
B.     Definisi Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan,memiliki kepentingan bersama,dan memiliki budaya.
C.    Defini Olahraga
Olahraga adalah suatu kegiatan atau aktivitas fisik (Jasmani) maupun psikis (Rohani) seseorang yang berguna untuk menjaga kesehatan.
D.    Definisi Sosiologi Olahraga
Sosiologi Olahraga adalah ilmu yang mempelajari hubungan atau interaksi manusia dalam masyarakat olahraga secara khusus dan masyarakat olahraga dengan masyarakat lainnya.
E.     Sejarah Olahraga Sepeda
Mulanya, roda depan sepeda berukuran lebih besar daripada roda di bagian belakang heheh aneh bukan jika diterawang pada zaman sekarang. Oleh karena itu posisi rider sedikit terangkat dan hal itu sangatlah berbahaya karena sepeda menjadi sulit untuk dikendalikan.
Pada tahun 1885, J.K. Starley dari Inggris melengkapi sepedanya dengan rantai dan gerigi yang memungkinkan kedua roda untuk berukuran sama.Meskipun lomba balap sepeda sudah diadakan sejak lama tetapi penciptaan sepeda – sepeda baru memacu pengadaan lomba balap sepeda sebagai olahraga.
Semenjak diciptakan tahun 1817, sepeda menjadi alat transportasi.Mulanya, roda depan sepeda berukuran lebih besar daripada roda di bagian belakang heheh aneh bukan jika diterawang pada zaman sekarang. Oleh karena itu posisi rider sedikit terangkat dan hal itu sangatlah berbahaya karena sepeda menjadi sulit untuk dikendalikan.
Pada tahun 1885, J.K. Starley dari Inggris melengkapi sepedanya dengan rantai dan gerigi yang memungkinkan kedua roda untuk berukuran sama.Meskipun lomba balap sepeda sudah diadakan sejak lama tetapi penciptaan sepeda – sepeda baru memacu pengadaan lomba balap sepeda sebagai olahraga.
Cabang bersepeda dalam ajang Olimpiade terdiri dari empat kelas :
1. Road (jalan)
2. Track
3. Mountain Biking (sepeda gunung) dan
4. BMX.
Balap Sepeda sebetulnya sudah cukup lama dikenal di Indonesia, bahkan jauh sebelum Perang Dunia II sudah ada beberapa pembalap sepeda yang dibiayai oleh kaum pengusaha : seperti perusahaan Tropical, Triumph, Hima, Mansonia dan lain-lain. Mereka dapat dikategorikan sebagai pembalap sepeda profesional. Padahal waktu itu masih jaman penjajahan Belanda. Memang perkembangan olahraga Balap Sepeda cukup menguntungkan. waktu itu, khususnya kota Semarang menjadi pusat kegiatan Balap Sepeda. Oleh arsitek Ooiman dan Van Leuwen didirikanlah sebuah velodrome. Velodromen dalam bahasa Belanda disebut Wielerband, atau “Pias” dalam bahasa Indonesia.
Pada jaman Jepang boleh dikatakan kegiatan Balap Sepeda terhenti. Baru ketika kemerdekaan diproklamasikan, para penggemar Balap Sepeda kembali mencoba mempopulerkan. Meski belum terorganisir dalam satu wadah, tetapi secara perseorangan kegiatan olahraga Balap Sepda nampak berkembang kembali. Sebagai contoh terbukti ketika PON II/1951 berlangusng di Jakarta, Balap Sepeda termasuk cabang olahraga yang diperlombakan.
Ikatan Sport Sepeda Indonesia atau disingkat ISSI baru didirikan tepat pada hari peringatan Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 1956 di kota Semarang. Sebelum itu di tahun 1951, beberapa daerah sudah memiliki perkumpulan-perkumpulan Balap Sepeda, seperti : Yogyakarta, Solo, Surabaya, Semarang, Jakarta, Medan, Manado dan Bandung. Terbentuklah perkumpulan-perkumpulan Balap Sepeda, yaitu :

- ISSS : Ikatan Sport Sepeda Semarang 
- PBSD : Persatuan Balap Sepeda Djakarta 
- ISSJ : Ikatan Sport Sepeda Jogjakarta 
- IPSS : Ikatan Pembalap Sepeda Solo 
- PSBS : Perkumpulan Sepeda Balap Surabaya 
- PBMS : Perkumpulan Balap Sepeda Medan dan Sekitarnya 
- Super Jet : Perkumpulan Balap Sepeda dari Bandung 
- PSBM : Perkumpulan Sepeda Balap Manado.

Jawa Tengah yang sejak semula memang menjadi pusat kegiatan olahraga Balap Sepeda di tanah air, terutama di kota Semarang dengan Ikatan Sport Sepeda Indonesia, merupakan sumber inspirasi kelahiran ISSI. Hal ini bertitik tolak atas keinginan untuk mempersatukan perkumpulan yang ada di seluruh Indonesia, agar pembinaan Balap Sepeda secara nasional dapat lebih mudah dilakukan. gerakan ini didahului dengna lahirnya ROSBADT, kependekan dari Rombongan Sepeda Balap Djawa Tengah. Impian dan harapan mereka menjadi kenyataan, ketika menjelang bulan Mei 1956 di kota Semarang terbentuklah Panitia Penyelenggara Kongres dan Kejuaraan Nasional yang pertama. Kegiatan ini mendapat dukungan pejabat, baik di kalangan sipil maupun militer, yang sanggup berperan serta dalam Kongres maupun Kejurnas ISSI.
Pada tanggal 20 Mei 1956, selama empat hari penuh diadakan sidang yang dihadiri oleh organisasi-organisasi Balap Sepeda dari Semarang, Jakarta, Solo, Surabaya, Bandung, Medan dan Manado yang menetapkan Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) merupakan organisasi pusat dari seluruh perkumpulan Balap Sepeda di Indonesia, yang berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta Amatirisme.Sumber: http://www.koni.or.id
Bersepeda sudah menjadi trend dikalangan masyarakat, mulai dari pelosok desa sampai kota besar seperti Jakarta. Di Jakarta setiap cars free day terlihat banyak sekali masyarakat yang keluar rumah untuk berolahraga seperti bersepeda. Kebiasaan ini tidak hanya dilakukan saat cars free daysaja, bahkan banyak orang yang berangkat bekerja memakai sepeda setiap hari.
Kesadaran masyarakat tentang pentingnya bersepeda ini sangatlah diharapkan oleh banyak pihak, baik pemerintah juga pengguna jalan. Karena dengan banyaknya orang yang sadar pentingnya bersepeda, akan mengurangi jumlah pengguna jalan yang memakai kendaraan pribadi (kendaraan bermotor). Dalam hal ini terkait dengan penanggulangan masalah kemacetan dan parahnya polusi udara yang dihasilkan oleh banyaknya kendaraan bermotor khususnya kendaraan pribadi seperti mobil dan sepeda motor.
Dengan banyaknya pengguna jalan yang beralih menggunakan tranportasi umum dan bersepeda (terutama sepeda), bukan hanya membuat lalu lintas menjadi baik, tapi juga meningkatkan kesehatan dan kemakmuran masyarakat. Berikut ini adalah keuntungan beralih menggunakan sepeda untuk keperluan ransportasi sehari – hari seperti berangkat bekerja atau kegiatan yang lain.




























BAB III
PERMASLAHAN

A.    Kaitan Bersepeda dengan Keamanan,Kesehatan dan Kemakmuran
Keamanan :
1.       Bersepeda lebih aman : Selain mengurangi tingkat kemacetan, bersepeda juga mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas, tidak seperti kendaraan bermotor, sepeda memiliki resiko bahaya yang jauh lebih rendah.
2.       Bersepeda lebih fleksibel : Bersepeda juga sangat berguna ketika jalanan terendam banjir, kita tidak perlu lagi mengkhawatirkan mesin sepeda motor atau mobil yang mogok terendam air banjir :D

Kesehatan :
1.                  Bersepeda baik untuk jantung Anda : Olahraga bersepeda erat hubungannya dengan peningkatan kebugaran kardiovaskular atau kesehatan pembuluh darah dan jantung, serta penurunan risiko penyakit jantung koroner dan stroke.
2.                  Bersepeda baik untuk paru – paru : dengan menggunakan sepeda, anda telah mengurangi polusi udara yang ada di lingkungan kita. Semakin sedikit polusi udara, semakin sehat paru – paru kita.
3.                  Menurunkan darah tinggi : Bersepeda bermanfaat untuk menjaga kestabilan tubuh, sehingga dapat menurunkan darah tinggi dan diabetes.
4.                  Bersepeda membangun otot bagian bawah : Mengendarai sepeda sangat baik untuk mengencangkan dan membangun otot terutama di bagian bawah tubuh seperti betis, paha, dan bagian belakang.
5.                  Melangsingkan badan : bagi anda yang mengidam – idamkan tubuh yang langsing, bersepeda adalah solusinya. Karena bersepeda membakar banyak kalori dengan baik. Tidak hanya efektif dalam membantu Anda menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan metabolisme tubuh.
6.                  Bersepeda baik untuk koordinasi: Aktif menggerakan kedua kaki untuk mengayuh, sementara kedua tangan mengendalikan kemudi merupakan praktik yang baik untuk melatih keterampilan koordinasi tubuh Anda.
7.                  Meningkatkan kepercayaan diri :  Seperti hanya berlari dan berjalan, sepeda juga berdampak pada pembentukan mental seseorang, yaitu meningkatkan kepercayaan diri seseorang.
8.                  Meningkatkan kecerdasan : Bersepeda akan menimbulkan suasana yang nyaman (segar), hal ini akan memicu otak untuk berkerja lebih optimal, sehingga membuat otak berpikir lebih cepat, kreatif dan efisien.
9.                  Meningkatkan Imunitas tubuh : Bersepeda dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh, sekaligus menjadi alat proteksi terhadap jenis penyakit kanker tertentu.
Kemakmuran :
1.       Bersepeda = Hemat :Bersepeda menghemat pengeluaran harian anda untuk bahan bakar kendaraan bermotor dan perawatannya.
2.       Terjangkau : Harga sepeda rata – rata jauh lebih murah ketimbang kendaraan bermotor.
Itulah beberapa keuntungan yang bisa kita dapatkan dengan beralih menggunakan sepeda. Semakin banyak orang yang beralih menggunakan sepeda, semakin makmur negeri kita. Bersepeda adalah salah satu kebiasaan yang baik. Jika anda belum beralih menggunakan sepeda, ayo tunggu apa lagi! Saatnya kita mulai kayuhan pertama hari ini untuk diri dan bangsa yang lebih baik.

B.     Kaitan Olahraga Bersepeda di Tinjauh Dari Ilmu Sosiologi Olahraga
Kegiatan olahraga pada saat ini sudah sering dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia,khusus olahraga bersepeda baik dalam bentuk even kejuaraan maupun kegiatan berolahraga yang hanya mencari kesegaran tubuh sangat lah penting di selengarakan dan di tingkatkan terutama di daerah sumatera selatan. Karena dari kegiatan olahraga besepeda seperti even kejuarana ini diharapkan dapat menjadi suatu contoh dan suatu kegiatan positif yang dilakukan setiap hari oleh masyarakat bawah olahraga bersepeda juga dapat meberikan berbagai macam dampak selain menyehatkan badan juga dengan bersepeda kita dapat menerapakan budaya GO Grenn menjaga lingkungan dari polusi.selain itu bagi kaula muda kegiatan bersepeda dapat menjadi penyaluran kegiatan yang positif dari pada menghabiskan waktu untuk hal yang tidak jelas.


DAFTAR PUSTAKA

Staff.uny.ac.id sosiologi olahraga
www.Pengertian olahraga bersepeda serta manfaatnya.com
www.definisisosiologi olahraga masyarakat.com

Poerwodarminto,(1984). Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN, Balai Pustaka, Jakarta

Rabu, 05 April 2017

SISTEMATIKA PENELITIAN

SISTEMATIKA PENELITIAN

I. PENDAHULUAN
-LATAR BELAKANG
-RUMMUUSAN MASALAH
-INDIKATOR
-TUJUAN
-MANFAAT
II. TINJAUAN PUSTAKA
     KERANGKA KONSEP
III.METODE PENELITIAN
-DESAIN
-TEMPAT DAN WAKTU
-POPULASI SAMPEL
-KRETERIA INKLUSI DAN EKSKLUSI
-BESAR SAMPEL
-CARA KERJA
-IDENTIFIKASI VARIABLE
-RENCANA MANAJEMEN DAN ANALISISDATA
-DEFINISI OPERASIONAL
-MASALAH ETIKA
IV. DAFTAR PUSTAKA
V. LAMPIRAN

Selasa, 04 April 2017

RPP K13 LOMPAT JAUH

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SMA N 11 PALEMBANG
Mata Pelajaran            : Penjasorkes
Kelas/Semester            : XI / Satu      
Materi Pokok              : Lompat Lompat Jauh
Alokasi Waktu            : 3 JP (3 X 45 menit)


Kompetensi Inti
KI 1  : Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI 2  :  Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI 4 : Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B.Kompetensi Dasar dan Indikator Percapaian Kompetensi
           
Kompetensi Dasar
Indikator Percapaian Kompetensi
1.1      Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuan sebagai anugrah tuhan yang tak ternilai.
1.2      Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina,sebagai wujut syukur kepada sang pencipta.
1.1.1        Memelihara kesehatan tubuh



1.2.1 Menjaga kesehatan tubuh dengan menerapkan gaya hidup sehat.
2.1 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri,orang lain,dan lingkungan sekitar,serta dalam pengunan sarana dan prasarana pembelajaran
2.2 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik
2.1.1 Merapikan kembali peralatan yang telah digunakan pada tempatnya.



2.2.1 Menunjukan prilaku disiplin selama pembelajaran Lompat Jauh
3.3      Menganalisis dan mengkategorikan  keterampilan gerak salah satu  nomor  atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) serta menyusun rencana perbaikan

3.1.1 Menganalisi keterampilan Lompat jauh.
3.1.2 Menganalisi kombinasi keterampilan Lompat jauh.
4.3 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) sesuai hasil analisis dan kategorisasi.

4.1.1 Memperaktikan keterampilan lompat Jauh.
4.1.2 Memperaktikan keterampilan dan variasi kombinasi Lompat jauh.


C.Tujuan Pembelajaran
1.   Siswa menunjukkan sikap disiplin selama mengikuti pembelajaran.
2.   Menganalisis cara melakukan  lompat jauh,awalan,tumpuan,sikap di udara,mendarat.
3.   Menjelaskan cara melakukan lompat jauh,awalan,tumpuan,sikap di udara,mendarat.
4.   Melakukan tehnik dasar lompat jauh,awalan,tumpuan,sikap di udara,mendarat.
5.   Memahami cara melakukan lompat jauh,awalan,tumpuan,sikap di udara,mendarat.
.

D. Materi Pembelajaran
Lompat Jauh
Adalah rangkaiyan atau gerakan gabungan dari kemampuan untuk belari cepat dan untuk belari untuk mendapatkan ketinggian dari tolakan.
Awalan
Tujuan dari awalan adalah untuk mendaptakan kecepatan horizontal,
Tumpuan
Tujuan dari tumpuan adalah untuk mendapatkan keceptan vertical,kaki yang di gunakan untuk tumpuan adalah kaki yang dominan,dan hanya satu kaki untuk menolak.
Gerakan melayang di udara.
Tujuan dari sikap melayang adalah untuk mebuat gaya lompatan,sehingga lompatan menjadi maksimal.
Pendaratan
Tujuan dari sikap ini untuk memperoleh posisi lompatn sejauh-jauhnya sehingga kaki di usahak bergerak kedepan lebih dulu.

E.Metode Pembelajaran

1.      Pendekatan     : Scientific
2.      Metode            : Demonstrasi
: Resifvokal
: Inklusif

F. Alat/Media/Bahan

1.      Media Pembelajaran    : Poster/gambar pelaksanan lompat jauh
2.      Alat Pembelajaran       : Ruang terbuka,stopwatch,bak lompat,bendera
3.      Sumber Belajrar          :Buku Penjasorkes SMA Kelas XI,Tim Puskurbuk Kemdikbud, Jakarta: Puskurbuk Kemdikbud.

Langkah Kegiatan
Rincian Kegiatan
Waktu
Pendahuluan :
·           Menyampaikan kompetensi (KD) yang akan diajarkan.
·           Menyampaikan tujuan pembelajaran.
·           Meminta beberapa orang peserta didik mengemukakan pendapat/pengetahuan tentang Lompat Jauh.
·           Mengaitkan apa yang dikemukakan peserta didik dengan materi yang akan dipelajari.
15 menit
Kegiatan Inti :
Mengamati
·         Memperhatikan pejelasan tentang  apa itu lompat jauh.

Menanya
·         Mengajukan pertanyaan permasalah yang dijelaskan guru berkaitan dengan lompat jauh.

Mengeksplorasi
·         Mencari informasi dari berbagai media tentang  lompat jauh
·         Mengidentifikasi olahrga lompat jauh.

Mengasosiasi
·         Memperaktikan gerakan gerakan dalam lompat jauh dari awalan sampai tumpuan mendarat.

Mengomunikasikan
·         Mempresentasikan hasi kerja kelompok di depan kelas berkaitan dengan lompat jauh.

105 menit
Penutup :
·           Meminta peserta didik menyimpulkan materi tentang lompat jauh.
·          Diskusi dan tanya – jawab .
·           Mengingatkan materi pertemuan berikutnya.
15 menit

H. Penilaian
Teknik dan Bentuk Penilaian
1.         Tes Sikap (Afektif)
Tes sikap (Afektif) dapat dilakukan selama siswa melakukan pembelajaran Pendidikan Jasmani di sekolah. Unsur-unsur yang dinilai : Disiplin, kejujuran, menghargai, percaya diri, sportivitas dan semangat.
No
Nama Siswa
Aspek Sikap Yang Dinilai
Σ
NA
Displin
Kejujuran
Menghargai
Semangat
Percaya diri
Sportivitas


1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3


1.





















2.





















3.





















4.





















5.





















dst






















JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI SIKAP) : 18



                 Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Afektif  =  ----------------------------------------- X  100%
                    Jumlah skor maksimal

2.         Tes Pengetahuan (Kognitif)
Format penilaian pembelajaran tentang lompat jauh :
No.
Nama Siswa
Butir-butir Pertanyaan
Σ
NA
Soal No.1
Soal No.2
Soal No.3
Soal No.4
Soal No.5
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1.


















2.


















3.


















4.


















5.


















dst



















JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI KOGNITIF) : 15



                    Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Kognitif  =  ----------------------------------------- X  100%
                       Jumlah skor maksimal
     Butir Pertanyaan
No
Butir Pertanyaan
1.
Sebutkan definisi dari olahraga Lompat jauh!
2.
Sebutkan tehnik dasar dalam Lompat Jauh !
3.
Jelaskan apa yang dimaksut dengan Lompat Jauh!



3.            Tes Keterampilan (Psikomotor)
Peragakan gambar atau foto-foto Lompat Jauh unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan dan ketepatan mengidentifikasi Lompat Jauh (penilaian proses).
Penilaian Keterampilan Gerak
No
Nama Siswa
Sikap Awal
Peragaan
Sikap Akhir
Jml
Proses
Nilai Akhir
1
2
3
4
Σ
1
2
3
4
Σ
1
2
3
4
Σ
1.



















2.



















3.



















4.



















5.



















Dsb




















JUMLAH SKOR MAKSIMAL (NILAI PROSES) : 12




                   Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Proses  =  ----------------------------------------- X  100%
                      Jumlah skor maksimal

a.                        Rekapitulasi Penilaian
No.
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah
Nilai Akhir
Kriteria
Psikomotor
Afektif
Kognitif
1.







2.







3.







4.







5.







6.







7.







8.







9.







10.







NIlai Rata-rata






                  Jumlah skor yang diperoleh
Nilai Akhir (NA)  =  -----------------------------------------
                     Tiga Aspek Penilaian
Keterangan :
  • Mendapat nilai Sangat Baik, jika skor antara             = 91 – 100%
  • Mendapat nilai Baik, jika skor antara                         = 80 – 90%
  • Mendapat nilai Cukup, jika skor antara                      = 70 – 79%
  • Mendapat nilai Kurang, jika skor antara                     = 60 – 69%
  • Mendapat nilai Kurang Sekali, jika skor antara          = Kurang dari 60%


                                                                                                Palembang,   November 2014
Guru Pamong                                                                        Mahasiswa Praktikan


Gunawarman, S.Pd                                                              Efran.Saputra
NIP 196407091987031007                                                    Nim 06111406025

Mengetahui,
a.n. Kepala SMA Negeri 11 Palembang
Wakil Kurikulum


Drs. Syukri

NIP 196606061993031011